.com - KETUA Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menggunakan satu nomor polisi untuk dua mobil yang berbeda. Nomor B 1716 SDC itu digunakan untuk mobil Toyota Innova dan Toyota Vellfire.
Anas menggunakan Toyota Innova pada Kamis (26/4), ketika mengantarkan istrinya, Athiyyah Laila, ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dimintai keterangan.
Ternyata, nomor polisi itu sebelumnya juga digunakan Anas pada mobil Toyota Vellfire saat ke pembukaan Pendidikan dan Latihan Search and Resque (SAR) Nasional Angkatan I Divisi Tanggap Darurat DPP Partai Demokrat di Bumi Perkemahan Cibubur, Senin (12/3).
Kepala Bagian Registrasi dan Identifikasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Latif Usman memastikan nomor B 1716 SDC yang dipakai Anas untuk dua mobil tersebut tidak terdaftar di Samsat Polda Metro Jaya, alias pelat bodong.
"Nomor polisi tersebut belum terdaftar," ujar Latif melalui pesan singkatnya kepada Media Indonesia, kemarin.
Polda Metro Jaya pun akan menelusuri nomor polisi mobil milik Anas tersebut. "Kami pasti akan menelusuri nomor polisi mobil itu," tegas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto di Gedung Polda Metro Jaya.
Penelusuran itu nantinya ditujukan untuk melihat dari mana pelat nomor bodong tersebut berasal. "Sesuai dengan ketentuan, satu mobil itu satu nomor. Namun, ada baiknya jika wartawan juga menanyakan itu (kepada Anas), dari mana pelat nomor itu diperoleh," imbuh Rikwanto.
Dengan ketidakjelasan nomor mobil itu, sang pemilik bisa dikenai sanksi. Itu disebabkan mobil tersebut tidak dipasangi tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) asli dan terdaftar, sesuai dengan Pasal 280 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Bisa kena sanksi
Sementara itu, sanksi bagi pelanggar pasal tersebut ialah pidana kurungan maksimal dua bulan atau denda paling banyak Rp500 ribu.
Hingga berita ini naik cetak, Anas belum dapat dihubungi. Telepon selulernya tidak diangkat. Pesan pendek yang dilayangkan juga tidak dijawab.
Saat menemani Athiyyah, perhatian wartawan tidak berhenti pada soal pelat nomor di mobilnya. Belasan pria berbadan tegap dan berambut cepak yang ada di sekelilingnya juga menjadi sorotan.
Para pria yang didandani dengan pakaian safari itu berkeliaran di halaman Kantor KPK selama Anas-Athiyyah berada di gedung lembaga antikorupsi tersebut.
Sorotan mata mereka tajam, mengamati gerak-gerik orang yang lalu-lalang di halaman Gedung KPK. Hanya sesekali mereka berbicara, itu pun dengan sesama mereka dan dilakukan dengan berbisik.
Mereka baru beraksi saat Gedung KPK kedatangan pengunjuk rasa yang menuntut KPK agar segera menuntaskan kasus Wisma Atlet. Berulang kali para demonstran mengeluarkan umpatan terhadap Anas Urbaningrum.
Tanpa ba-bi-bu, para pria bersafari itu langsung lari menyerbu pengunjuk rasa dengan wajah emosional. Salah satu dari mereka bahkan langsung meninju wajah salah seorang pendemo hingga lebam.
"Saya jamin tidak ada pengawal-pengawal itu. Saya hadir hanya berdua," kata Anas saat mengomentari kehadiran pria-pria yang lebih suka berbisik dan meninju itu.